Salah satu warga miskin di Kampung Pintu, RT 002/004, Desa Babelan Kota, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Saban (40) yang beberapa waktu lalu didapati kondisi rumahnya yang hampir rubuh, akhirnya dibongkar pada Minggu (27/8/2017).
Pembongkaran rumahnya tersebut bertujuan untuk dibangunkannya rumah baru bagi Saban agar tidak lagi menempati rumah tidak layak yang sewaktu-waktu bisa mengancam jiwanya.
H.Naman salah satu tokoh masyarakat Desa Babelan Kota yang juga merupakan inisiator untuk pembangunan rumah Saban, setelah mendapati kabar soal tempat tinggal Saban yang sudah tidak layak, akhirnya memutuskan untuk membantu pembangunan rumah Saban.
"Rumah (Saban) ini memang sudah terlihat parah sekali. Makanya dirobohin dulu soal bangunnya, nanti tinggal dirundingkan lagi untuk pembangunannya. Kalau ngandelin Pemerintah mah keburu rubuh beneran ini rumah," ujar H.Naman saat ditemui lensapotret.com dikediaman Saban, Minggu (27/8/2017).
H.Naman pun mengatakan, dirinya berinisiatif membantu Saban untuk membangun rumahnya dengan cara mengumpulkan dana secara kolektif bersama anak-anaknya.
"Saya patungan sama anak-anak untuk membangun rumah Saban. Kasian kalo dia (Saban) harus tinggal dirumah reyot begini. Ini mah rumah ditiup angin juga bisa rubuh. Dan kalo nunggu program pemerintah mah keburu beneran rubuh ini rumah," bebernya.
Disisi lain, Saban mengatakan dirinya sangat berterima kasih kepada H.Naman yang telah mau membantu dirinya untuk memperbaiki kondisi rumahnya.
"Makasih sekali buat Baba Haji (Naman). Kalau tidak karna bantuan beliau (H.Naman), mungkin sampai hari ini rumah saya belum ada perubahan," ujar Saban dalam kesempatan yang sama.
Sementara Ketua PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Babelan, Irwansyah/Adoy, mengatakan bahwa di wilayah Desa Babelan Kota mengenai program pemberian bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) banyak yang tidak tepat sasaran, karena penerima bantuan justru warga yang rumahnya masih bagus.
Sementara rumah yang kondisinya rusak parah tidak mendapatkan bantuan. Bahkan disinyalir dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk mengeruk keuntungan pribadi serta kepentingan lainnya.
"Di Desa Babelan Kota, pada kenyataannya masih saja banyak ditemukan warga yang justru ekonominya tergolong mampu memperoleh bantuan Rutilahu. Sementara warga miskin yang benar-benar rumahnya nyaris roboh justru luput dari bantuan tersebut," beber Adoy.
Berdasarkan pantauan lensapotret.com di lapangan, kondisi rumah Saban memang sudah jauh dari kata layak. Kondisi rumah yang sudah banyak kerapuhan pada tiang-tiang bambu penyangga bangunan rumah, dikhawatirkan akan sangat mudah rapuh hingga merobohkan rumah Saban tersebut.
Selain itu, tidak nampak pejabat setempat seperti pengurus RT atau RW yang membantu proses pembongkaran rumah Saban. Hal tersebut lantas menuai penilaian bahwa RT-RW setempat terkesan acuh terhadap kondisi warga miskin yang ada dilingkungannya. (Yuda)
Post a Comment