MediaLensa - Jatuhnya alat berat proyek (Crane) milik PT Mercu di Kali CBL Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, pada Jumat malam (11/8/2017) yang menimpa enam orang petugas penjaga hingga satu diantaranya tewas dilokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) bisa dipastikan merupakan kelalaian kerja.
Pasalnya, berdasarkan kronologi yang dijelaskan langsung oleh salah satu korban, Nursin mengatakan, bahwa sejak awal, dirinya sudah melihat keganjilan pada mesin crane dan sudah memberi kode kepada petugas crane perihal timnya yang hendak melintasi kapal bermuatan crane tersebut.
"Jadi, ketika saya dan teman-teman saya mau pergi jaga naik perahu, dari jauh sudah saya kasih kode ke petugas kapal crane pakai lampu senter kalau kita mau lewat. Saya juga sudah lihat sepertinya ada yang tidak beres sama crane-nya. Kemudian saya sudah tidak ingat apa-apa," jelasnya kepada lensapotret.com saat ditemui di RS Mitra Barat, Minggu (13/8/2017).
Nursin mengatakan, ada sekitar tiga atau empat orang petugas yang berada diatas kapal bermuatan mesin crane yang saat itu tengah berjaga dan mengoperasikan mesin crane.
Namun kata Nursin, dirinya melihat ada sesuatu yang tidak beres terjadi pada mesin crane.
"Waktu itu saya lihat, mesin crane yang seharusnya muter ke kanan, kok ini malah muter ke kiri. Saya pikir perahu saya bakalan lebih dulu melewati crane, entah tertabrak atau tertimpa crane, yang jelas waktu itu pas saya bangun sudah diatas kapal dan muntah-muntah," bebernya.
Tidak ada luka serius yang menimpa diri Nursin. Hanya saja, dahi sebelah kanan terluka dan harus menerima tujuh jahitan. Selain itu, setelah dilakukan rontgen paru-paru, terdapat flek disebelah kanan paru-paru Nursin akibat masuknya air kali CBL saat Nursin terjatuh dan tenggelam pada waktu kejadian.
"Alhamdulillah saya sudah tidak merasakan sakit. Hanya pegal-pegal karna terlalu lama tiduran. Pengennya sih mau pulang saja, tapi harus tunggu perintah dokter. Paling kedepan saya berobat jalan," tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan Nursin, dirinya yang sudah hampir satu tahun bekerja sebagai petugas penjaga di PT Mercu, saat itu hendak pergi ke laut untuk bekerja. Sekitar pukul 20.00 WIB, dirinya bersama enam orang rekannya pergi menggunakan perahu mesin.
Nursin yang bekerja dengan durasi waktu 12 jam tersebut mengakui, biasanya proyek pekerjaan mesin crane disepanjang kali CBL hanya berlangsung hingga pukul 19.00 WIB. Namun, lantaran PT Mercu yang mungkin hendak mengejar target penyelesaiin pekerjaan, pengoperasian mesin crane dilakukan hingga pukul 22.00 WIB.
Selain itu, PT Mercu yang merupakan subcontraktor PT Cikarang Listrindo (CL) sampai saat ini belum bisa dimintai keterangan. Namun kata Nursin, PT Mercu sudah bertanggungjawab dengan menanggung seluruh pengobatan serta perawatan rumah sakit dirinya. (Red)
Post a Comment