Liputan News,Jakarta – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA) dan Tahir Foundation (TF) menandatangani Nota Kesepahaman Proyek Pelatihan Calon Tenaga Kerja Wanita (TKW) untuk mempersiapkan Calon Tenaga Kerja Wanita yang kompeten. Menteri PP dan PA, Yohana Yembise mengatakan kolaborasi proyek pelatihan calon Tenaga Kerja Wanita ini merupakan wujud kepedulian seorang anak bangsa seperti Prof. Dr. Tahir yang mau membantu calon Tenaga Kerja Wanita Indonesia.
“Kerjasama ini saya sambut dengan sukacita karena visinya untuk mengembalikan harkat dan martabat perempuan Indonesia yang bekerja di luar negeri, yang selama ini menemui banyak permasalahan,” ujar Yohana.
Selama ini TKW Indonesia yang bekerja di luar negeri sebagian besar bekerja sebagai PRT (pembantu rumah tangga) demi mendapatkan uang untuk menghidupi keluarganya. Dengan status sebagai PRT, mereka tidak memiliki posisi tawar. Akibatnya, TKW bekerja dengan penuh pengorbanan walaupun diperlakukan tidak adil, seperti disiksa, menjadi korban pelecehan, bahkan kehilangan nyawanya.
“Pelatihan ini bukan untuk penyaluran PRT tapi menyiapkan TKW yang berkeahlian dan berketahanan. Saya akan selalu berkoordinasi dengan Menaker, Menpariwisata, Menkes, dan BNP2TKI,” tambah Menteri PP dan PA.
Dengan mengambil tagline "Wanita Indonesia Hebat (WIH)", proyek pelatihan calon TKW ini akan diadakan selama 5 (lima) tahun dengan melibatkan enam (6) Provinsi sebagai pilot project di tahun pertama ini diantaranya JABAR, JATENG, JATIM, NTT, NTB dan MALUKU.
Prof. Dr. Tahir mengatakan Tahir Foundation tidak bisa memberantas kemiskinan secara keseluruhan, namun setidaknya dengan kerja sama bersama Kementerian PP dan PA ini, Tahir Foundation bisa memberikan pelatihan yang konsisten kepada perempuan Indonesia yang tidak berkeahlian menjadi calon TKW yang berkeahlian dan berketahanan sehingga mempunyai posisi tawar, bukan lagi sebagai PRT ( Pembantu Rumah Tangga) sehingga mereka dapat memperoleh penghasilan tambahan bagi dirinya dan keluarganya serta dapat mengurangi resiko terhadap tindakan pelecehan.
Menjadi TKW di luar negeri bukan menjadi tujuan utama, tetapi menjadi tujuan antara. “Saya berharap menjadi TKW di luar negeri hanya selama 2-3 tahun guna mendapatkan modal untuk berwirausaha, lebih-lebih kalau bisa menjadi wirausaha di luar negeri, kan mereka sudah dibekali keahlian bahasa dan ketrampilan,” ujar Tahir.
Pelatihan Tenaga Kerja Wanita Indonesia Hebat (WIH) ini meliputi lima (5) Bidang Pelatihan, antara lain Bidang Bahasa (Bahas Inggris dan Bahasa Mandarin), Bidang Hospitality, Bidang Keperawatan, Bidang Dasar Bisnis dan Pelatihan Pengembangan Karakter.
Pelatihan Tenaga Kerja Wanita ini rencana akan di mulai bulan Agustus di enam (6) provinsi. Kementerian PP dan PA dengan Tahir Foundation akan bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri dan kementerian/ lembaga terkait (Menaker dan BNP2TKI) dan melalui duta besar Indonesia di negara tujuan, seperti Hongkong, Singapore, Malaysia, Taiwan, dan khususnya Dubai.
Tahir Foundation adalah organisasi non profit yang didanai oleh swasta, didirikan oleh Dato Sri Prof. Dr. Tahir (Pemimpin dari Mayapada Group) dengan visi menjadikan Indonesia yang lebih baik dimana setiap orang dapat memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan dan pendidikan yang dapat meningkatkan taraf hidup mereka.
Sumber:Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak
Post a Comment