Liputan News-Zakat dalam ajaran Islam memiliki kedudukan yang sangat penting. Untuk menggambarkan betapa pentingnya kedudukan zakat dalam Islam, kata Az-zakah disebutkan secara belulangg-ulang sebanyak 72 kali. Rasululllah dalam berbagai penjelasannya menegaskan bahwa zakat sebagai salah sagtu unsur yang sangat penting keberadaannya dari bangunan keislaman. Oleh karenanya dapat dipahami bahwa zakat merupakan bagian mutlak yang harus ada dari keislaman seseorang. Menurut salah satu Pelaksana Operasional Lembaga Amil Zakat Tabungan dan Amanah Ummat (Laz Tamu) Rahmat Malik mengatakan, dengan zakat, diharapkan kemakmuan akan semakin bertambah dan mampu mengurangi kemiskinan yang dialami oleh masyarakat. Disamping itu kesenjangan ekonomi tidak bertambah melebar yang berakibat terjadinya kecemburuan sosial. "Allah ingin mengetahui sejauh manakah kepedulian hambanya yang diberi harta lebih untuk berbagi dengan yang berkekurangan," kata Malik kepada liputannews.com, Senin (22/6). Di Laz Tamu, berbagai upaya dalam pengentasan kemiskinan ini sebenarnya sudah dilakukan. Namun, dewasa ini peran pemerintah sendiri khususnya Wakil Walikota yang menjadi salah seorang yang membidangi lahirnya sebuah lembaga amil zakat ini, seakan tidak turut andil dalam permasalahan ini. "Tidak hanya instansi pemerintah dalam hal ini Wakil Walikota Ahmad Syaikhu juga seharusnya menaruh perhatian yang sama dalam permasalahan ini, guna tujuan zakat dapat terealisasi," ungkapnya. Lebih lanjut Malik mengatakan, terlepas dari besarnya potensi zakat, ada beberapa yang perlu diperhatikan di sini bahwa jumlah zakat ini dapat berfungsi dengan baik apabila dikelola dengan baik pula. "Hingga detik ini banyak permasalahan yang berkaitan dengan pendistribusian zakat tidak ditemukan solusinya yang baik, karena minimnya perhatian dari pengasuh dan Pemerintah setempat," tukasnya. Untuk itu, kata Malik, sudah sepatutnya menjadi perhatian bagi pemerintah dan lembaga pengelola zakat bahwa zakat harus diberdayagunakan.(B1 NAS) |
Post a Comment