M.Ali Sadikin,SAg Kepala KUA Cabang Bungin |
Selesai dari Pendidikan S1 Nya di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung atau sekarang dikenal dengan IAIN Bandung, mencoba mengejar karirnya lewat PNS di Departemen Agama Kabupaten Bekasi Tahun 2000.
"Masuk PNS Depag saat itu, diposiskan sebagai staf di KUA Tarumajaya, setelah itu saya menjadi penghulu dan terus beranjak menjadi Kepala KUA Muara Gembong,hingga Kepala KUA Cabang Bungin",ceritanya pada liputannews.com,Minggu(28/06).
Berkarir di PNS saat itu, sangat memprihatinkan, gaji yang diterima saat itu tidaklah besar, namun tetap bertahan demi menghidupi keluarga yang menjadi kewajibannya sebagai kepala rumah tangga. Kondisi saat ini tidak seperti sekarang, banyak pelajaran yang saya dapat dari proses perjalanannya, karena membutuhkan waktu yang cukup panjang dalam meniti karir yang dua sisi menjadi beban kehidupan dan kepribadian kita sebagai abdi negara.
" Satu sisi saya harus menjalankan kewajiban saya sebagai abdi negara, sisi lain saya harus berdakwah dalam tugas yang saya emban, dalam kondisi masyarakat yang multi pemahaman",cetusnya.
Bermodalkan pesantren,pria paru baya ini mampu beradaptasi dengan lingkungan masyarakat,disamping memenuhi kewajibannya sebagai Abdi Negara, terkadang tugas yang saya emban bertentangan dengan hati nurani kita sebagai insan manusia yang sering disodorkan oleh godaan duniawi serta kebutuhan rumah tangga. Hal itu tak pantang menyerah, dengan bermodalkan kejujuran serta keyakinan rijki berada ditangan Allah SWT, maka saya menncoba menghindari hal-hal yang subhat yang bisa saja mewarnai keseharian dalam tugas-tugas sebagai pelayan masyarakat.
" Biasa ada saja tawaran yang bersifat finansial, yang cenderung menjadi godaan dalam dunia birokrasi, kalau kita tidak tegas bisa terjerumus dari hal-hal itu. Misalnya tawaran untuk kerjasama dengan meminta imbalan nikah yang besar serta godaan lainnya" tambahnya.
Belum lagi hal-hal yang berkaitan dengan ubudiyah, yang cenderung seringkali terjadi multi tafsir pemahaman masyarakat, bila tidak di imbangin oleh pemahaman agama yang kuat, maka akan terjadi perdebatan yang mengarah pada konflik dikalangan masyarakat.
"Pada prinsipnya kejujuran modal utama dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara, walau itu selalu bertentangan baik internal maupun eksternal, dengan ketenangan jiwa dan arif bijaksana, mencoba mesti menghindari konflik itu dengan cara persuasif dan merangkul semua pihak untuk memecahkan masalah itu dengan kepala dingin",tutupnya.
Reporter : Abudin
Post a Comment