Aktivis Muda NU: Ulama dan Bung Karno Ingin Indonesia Jadi Surga, Bukan Negara Islam



Kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan diminta untuk tak takut dalam membela dan memperjuangkan Pancasila. Pasalnya, itu sama dengan memperjuangkan nilai-nilai Islam.

Hal itu disampaikan Ketua DPP Baitul Musliman Indonesia (Bamusi) PDI Perjuangan, Zuhairi Misrawi saat konsolidasi partai di Kisaran, Kabupaten Asahan, Minggu (16/12). Lebih dari seribu pengurus ranting PDIP hingga cabang dari empat kabupaten. Asahan, Tanjung Balai, Batubara, dan Labuhan Batu Utara. Dia menuturkan, Bung Karno menjadikan Islam Kebangsaan sebagai kekuatan mempertahankan Islam di Indonesia.

"Jangan khawatir, jangan mundur selangkah, karena yang kita perjuangkan adalah memperjuangkan surga, memperjuangkan Islam, yaitu tegaknya nilai-nilai Pancasila di Indonesia ini," ucap Zuhairi di Hotel Sabty Garden, Asahan.

Dia bercerita, pada 1935, diadakan Muktamar Nahdlatul Ulama ( NU) di Banjarmasin, 10 tahun sebelum Indonesia merdeka. Bung Karno hadir. Kepada para ulama, Bung Karno meminta ulama memikirkan bentuk Indonesia setelah merdeka.

"Hasilnya adalah para ulama mengatakan, 10 tahun sebelum merdeka, bahwa Indonesia nanti kalau merdeka, kita jadikan Indonesia sebagai Darussalam, sebagai surga. Bukan negara Islam," kata Zuhairi yang juga caleg DPR-RI dapil DKI Jakarta 2 itu.

Menurutnya, negara yang damai adalah negara yang menghargai keberagaman. Sama dengan Pancasila yang menjadi pemersatu beragamnya warganya.

"Jadi Pancasila adalah Darussalam, Pancasila adalah 'surga' bagi kebhinekaan, membangun persaudaraan," ujar Zuhairi.

Mengetahui kisah itu pula yang akhirnya membuat Zuhairi bergabung dengan PDIP sejak lulus dari Universitas Al Azhar, Mesir.

"Saya ini kakak kelasnya Ustaz Abdul Somad. Saya aktivis Nadhlatul Ulama. Saya cinta dengan partai ini, saya sayang dengan partai ini, karena partai ini menjaga Pancasila," tegasnya.

Akhir-akhir ini, kata dia, ada yang ingin memecah belah sesama umat Islam. Bahkan Islam dengan kelompok non-muslim.

"Kalau kita lihat provokasi keagamaan di balik itu kita bisa mengindentifikasi. Ada Hizbut Tahrir di situ yang ingin mendirikan khilafah di negeri ini. Dan PDIP terdepan melawan mereka bersama NU dan Muhammadiyah," tutupnya.

Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com [noe]
Labels:

Post a Comment

MKRdezign

{facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google-plus#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget