Liputan News-Senin,1 Juni 2015. Pesatnya pembangunan di Wilayah Kabupaten Bekasi bagian utara, nampaknya tak dapat di rasakan sepenuhnya oleh masyarakat disekitarnya. Adanya penyebrangan yang kurang memadai, bukti nyata pembangunan di wilayah Kabupaten Bekasi belum merata dan dirasakan penuh oleh masyarakat Kabupaten Bekasi bagian utara.
Di Desa Huripjaya Kecamatan Babelan misalnya, masyarakat yang berlalu lalang untuk menempuh jalan menuju Kecamatan Tarumajaya yang paling dekat harus melewati jalur kali CBL. Mastur (41),salah satu pengguna jasa transportasi tradisional mengeluhkan kondisi yang terjadi, seharusnya pemerintah Kabupaten Bekasi membuat penyeberangan alternatif yang memadai bagi kebutuhan masyarakat sekitarnya.
" harusnya pemerintah peka melihat keadaan ini, dengan membuat penyebrangan bagi masyarakat sekitar yang lebih baik, karena penyebarangan tradisional ini sangat berbahaya bila saat hujan tiba ", saat bincang-bincang dengan media online liputannews.com, senin(1/06).
Terpisah, abang (23) tukang ojek perahu penyebrangan, sangat senang bisa menjalankan usaha penyebrangan, dalam sehari bisa mendapatkan uang sampai 500 ribu disaat rame para penyebrang, tapi kalau lagi sepi ya paling 50 ribu sehari, itupun dibagi-bagi.
"seneng aja bisa bantu nyebrangin orang, saya juga dapat hasil dari sini, kadang dapat 500 ribu sehari, dan itu dibagi 5 orang dalam 3 ship, tapi kalau lagi sepi paling dapat 50 ribu" cetusnya.
Pendapatan yang dihasilkan ojek penyebrangan, tergantung kondisi cuaca, serta posisi air yang berada dikali CBL, kalau airnya meluap dan musim hujan, banyak mereka yang enggan untuk menyebrang menggunakan perahu, tapi kadangkala ada juga yang memaksa untuk minta disebrangin.
" engga enaknya kalau musim hujan, masyarakat takut lewat sini kalau airnya meluap, tapi ada juga yang nekat maksa kita untuk nyebrangin, karena ini jalur alternatif yang paling dekat ke kecamatan sebelahnya " tutupnya.(Red)
Post a Comment