Massa Buruh Yang Memadati Beberapa Jalan di Jakarta |
LN, Jakarta : Jum'at, 1 Mei 2015. Ribuan buruh dari berbagai organisasi turun ke jalan untuk memperingati Hari Buruh atau May Day 2015 yang jatuh setiap 1 Mei. Aksi tersebut berada di Bundaran HI dan kemudian bergerak ke Istana Negara untuk menyampaikan orasi dan tuntutan mereka.
Berbagai organisasi yang turun diantaranya : Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang berafiliasi dengan PB PGRI, FSP Pariwisata, FSP PPMI, FSPMI, FSP ISI, Aspek Indonesia, FSP KEP, FSP FARKES REF, dan SPN.
Setiap peringatan Hari Buruh Internasional, para buruh di Tanah Air menyampaikan aspirasi mereka ke pemerintah. Selama ini, yang dilontarkan tak lain untuk kepentingan kesejahteraan para buruh tersebut.
Menurut Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal, mengatakan, para buruh menolak kebijakan upah murah yang saat ini sudah tercermin dari pernyataan pemerintah yang akan menaikkan upah hanya tiap lima tahun sekali.
Kemudian, setuju dengan peningkatan investasi sebagaimana diutarakan Presiden Joko Widodo yang meminta investor datang ke Indonesia. Tapi buruh tidak setuju bila nantinya investasi yang sudah masuk justru buruh kembali dibayar murah.
“Di samping menolak upah murah, item kebutuhan hidup layak (KHL) dinaikkan dari sebelumnya 60 item menjadi 84 item,” ujar Said Iqbal, Jum’at (1/5).
Berikut tuntutan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang berafiliasi dengan PB PGRI, FSP Pariwisata, FSP PPMI, FSPMI, FSP ISI, Aspek Indonesia, FSP KEP, FSP FARKES REF, dan SPN.
1. Tolak politik upah murah dengan menuntut kenaikan UMP/K sebesar 32 persen ( juga menolak kenaikan upah 5 tahun sekali dan mendesak pemerintah untuk merubah KHL menjadi 84 item dari 60 Item KHL).
2. Mendesak pemerintah untuk menjalankan jaminan pensiun buruh wajib pada awal Juli 2015 dengan manfaat pensiun 60% hingga 75 % dari gaji terakhir (seperti PNS).
3. Mendesak pemerintah untuk menambah anggaran Jamkes Rp 30 T dari APBN.
4.Mendesak pemerintah untuk segera menghapus sistem kerja Outsourcing khususnya di BUMN.
5. Menolak kenaikan harga BBM,Elpiji,TDL sesuai harga pasar.
6.Mendesak pemerintah untuk menurunkan harga barang pokok.
7.End Coorporate Greed.
8. Mendesak pemerintah untuk mencabut aturan tentang Objek Vital dan Stop tindakan Union Busting dan kekerasan terhadap aktivis buruh
9. Angkat guru dan pegawai honorer menjadi PNS tanpa test lagi.
10. Syahkan RUU PRT dan Revisi UU perlindungan TKI.
Selain itu, Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) menyiapkan 11 tuntutan ke pemerintah pada Hari Buruh Internasional 1 Mei 2015.
1. Tolak upah murah dan peninjauan upah 2 atau 5 tahun sekali
2. Hapuskan sistem kerja kontrak dan outsourcing yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
3. Kebebasan Berserikat
4. Tolak kenaikan BBM secara berkala agar harga barang dan jasa untuk rakyat tetap stabil
5. Perbaiki pelayana BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
6. Rumah untuk buruh
7. Rumah Sakit untuk buruh
8. Transportasi untuk buruh
9. Beasiswa untuk anak buruh
10. Penegakan hukum
11. Tagih janji kampanye Presiden Jokowi yang menjanjikan: kerja layak, upah layak, dan hidup layak.
Peserta aksi juga mengusung beberapa poster yang bertuliskan harapan mereka kepada pemerintah. Selain para pekerja, sejumlah wartawan juga ikut melakukan aksi memperingati May Day tersebut. (Red)
Post a Comment